UPPKH KECAMATAN WATES, KABUPATEN KEDIRI

Murid - murid SDN Tempurejo II sedang mengikuti Gerakan Menanam Satu Milyar Pohon Hari Jum'at tanggal 7 Desember 2012, di sekitar DAM Jembengan Desa Tempurejo, kecamatan Wates, kabupaten Kediri yang rindang dan asri, Camat Wates, Drs. Puji H, secara resmi membuka acara Gerakan Menanama Satu Milyar Pohon. Acara ini digelar mulai pukul 06.30 WIB sampai selesai dan diikuti oleh seluruh staf kecamatan, anggota Polsek dan Koramil Wates, perangkat desa se-kecamatan Wates, UPTD - UPTD di kecamatan wates serta diramaikan oleh murid - murid SDN Tempurejo II. Pendamping PKH kecamatan Wates pun tidak ketinggalan mengikuti acara tersebut.

Tim Monitoring dari BPK bersama para Pendamping PKH di depan Kantor Kecamatan Wates Suasana tegang mendadak menjadi santai ketika kami bersalaman dengan tim monitoring BPK yang mengunjungi kecamatan Wates terkait pelaksanaan Program PKH. Seperti biasa, audit dari BPK seakan menegangkan dan memerlukan perhatian khusus sehingga sering menguras tenaga dan pikiran, mungkin juga perasaan. Namun lain dalam monitoring ini, tim membawa suasana menjadi sejuk sehingga ketegangan lahir batin itu sedikit mengendur. 

Proses pencairan dana bantuan tunai bersyarat melalui Program Keluarga Harapan (PKH) di kecamatan Wates - Kediri sudah selesai tanggal 20 Oktober 2012 kemarin. Pencairan dana bantuan PKH tahap ke II ini, berlangsung selama 8 (delapan) hari di kantor pos cabang (KPC) Wates. Dana yang tersalurkan sebesar 600 juta lebih, dibagikan kepada 1.373 peserta PKH yang tersebar di 18 (delapan belas) desa se-kecamatan Wates. Pencairan dana bantuan saat ini bagi kecamatan Wates merupakan pencairan yang pertama kali dilakukan karena kecamatan Wates adalah pengembangan kecamatan dari kabupaten yang sudah melaksanakan program PKH. Kecamatan Wates tidak sendirian, tetapi bersama dengan kecamatan Plosoklaten yang sama - sama melakukan pencairan yang pertama. Tidak hanya yang pertama dalam melakukan pencairan dana bantuan PKH tetapi juga yang pertama menerapkan sistem pencairan melalui Giro. 

Proses pencairan sedang berlangsung dengan tertib Pencairan tahap II tahun 2012 untuk kecamatan Wates kabupaten Kediri dimulai tanggal 12 oktober sampai dengan 20 Oktober 2012. Dengan 1.737 peserta PKH, jadwal pencairan agak diperpanjang waktunya sampai 8 (delapan) hari. Hal ini dilakukan karena beberapa pertimbangan, yaitu sistem pencairan pada pengembangan kecamatan tahun 2012 ini menggunakan sistem baru (Giro Pos), peserta PKH baru pertama kali menerima bantuan, kantor posnya tidak terlalu luas dan kesiapan administrasi belum lengkap.

 Koordinasi dengan kantor pos sekalian mempraktekan pencairan sistem Giro Pos Sudah sekian lama ditunggu oleh peserta PKH yang sudah kami adakan pertemuan awal dan verifikasi data, akhirnya saat yang ditunggu - tunggu, saat pencairan dana bantuan PKH, turun juga. Menurut informasi yang kami terima, bahwa dana bantuan PKH sudah dapat dicairkan setelah kami selesai mengikuti Diklat Pendamping PKH di Yogyakarta, akhir September 2012 lalu.

Peserta Diklat Pendamping PKH Angkatan XIII foto bersama dengan Kepala BBPPKS Yogyakarta Peserta Diklat pendamping PKH periode 24 - 30 September 2012 sebanyak 120 peserta yang dibagi menjadi 3 (tiga) angkatan. Yaitu, angkatan XII, XIII dan XIV. Kami, pendamping dari kabupaten Kediri, masuk pada angkatan XIII. Dalam satu angkatan XIII, kami bersama pendamping dari kabupaten Jember, Probolinggo, Situbondo dan Bangkalan.

Bersama Ibu Nurul Farijati, pemateri dari UPPKH Pusat Muatan materi yang disampaikan pada periode 2012 ini berbeda dengan tahun - tahun sebelumnya. Pada tahun ini ada beberapa materi yang dimaksudkan untuk bekal pengembangan dari Program Keluarga Harapan (PKH). 

Sedang praktek verifikasi dan pemutakhiran data Setelah menerima materi - materi yang terkait dengan teknis ke_PKH-an dan pengembangan PKH, peserta diklat Pendamping PKH melakukan Praktek Belajar Lapang (PBL). Kegiatan tersebut dilakasanakan dengan maksud sebagai proses pembelajaran untuk mendalami dan memahami seluruh proses teknis PKH dan pengembangannya.

Setelah lama ditunggu, akhirnya Pendidikan dan Latihan (Diklat) Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dilaksanakan juga. Berdasarkan surat dari Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Yogyakarta tanggal 18 September 2012 No. 563/BBPPKS.DIK.2/09/2012 perihal pemanggilan Calon Peserta Diklat Pendaping PKH Angkatan XIII tahun 2012, kami Pendamping dari UPPKH Kediri langsung meluncur ke Yogyakarta.

Jenis lembaga pendidikan dasar yang dapat dimanfaatkan oleh anak-anak penerima bantuan PKH adalah : A. Lembaga Pendidikan Formal Ø Sekolah Dasar (SD) Ø Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ø Sekolah Menengah Pertama (SMP) Ø Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ø Pesantren Salafiyah B. Lembaga Pendidikan Non Formal Ø BPKB (Balai Pengembangan Kegiatan Belajar) Ø SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) Ø PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat)

Program keluarga harapan bidang kesehatan mensyaratkan peserta PKH (yaitu ibu hamil, ibu nifas dan anak usia < 6 tahun) melakukan kunjungan rutin ke berbagai sarana kesehatan. Oleh karena itu, program ini secara langsung akan mendukung pencapaian target program kesehatan. Di samping itu, PKH juga merupakan bagian yang tidak terlepaskan dengan program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin (JPKMM).

Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program yang memberikan bantuan tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) yang memenuhi kriteria tertentu, dan sebagai syarat atau imbalannya, RTSM penerima program harus dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yaitu pendidikan dan kesehatan anggota keluarganya. PKH bukan pengganti atau kelanjutan dari BLT/SLT, dan bukan salah satu unit kegiatan dari PNPM TUJUAN UTAMA Mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama pada kelompok masyarakat miskin. Tujuan tersebut sekaligus sebagai upaya mempercepat pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs).